Pagelaran Wayang Kulit: Menyemarakkan Malam Puncak Bersih Desa Jatikerto

  • Jul 29, 2024
  • KKN_FP_UB_2024

Penyerahan “Gunungan” oleh Ki Eddy Siswanto kepada perwakilan pemerintah Desa Jatikerto dan MUSPIKA Kecamatan Kromengan (Foto: Ahmad Fahim/KKN FPUB DESA JATIKERTO 2024).

JATIKERTO -  Pagelaran Wayang Kulit mengakhiri rangkaian acara Bersih Desa pada Sabtu malam (27/7/2024). Pertunjukan ini menjadi puncak perayaan, yang diramaikan oleh warga desa yang antusias berkumpul di lapangan desa untuk menyaksikan seni tradisional ini.

Dalang Ki Eddy Siswanto memimpin pagelaran wayang kulit tersebut dengan membawakan lakon "Tumurune Wiji Sejati" sebuah kisah klasik yang sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan. Lakon ini menceritakan tentang perjalanan spiritual dan pencarian jati diri, dengan tokoh-tokoh yang menghadapi berbagai tantangan dan ujian.

Gaya khas Ki Eddy Siswanto dalam menggerakkan boneka wayang dan suaranya yang mendalam berhasil menghidupkan karakter-karakter dalam cerita tersebut. Suara gamelan yang mengiringi juga memperkaya suasana, membawa penonton ke dalam pengalaman mendalam yang menyentuh jiwa.

Kepala Desa Jatikerto, Bapak Muhammad Satu, dalam sambutannya sebelum pagelaran dimulai, mengungkapkan rasa bangganya terhadap keberhasilan rangkaian acara Bersih Desa tahun ini. "Kami sangat bersyukur bisa mengadakan pertunjukan wayang kulit sebagai acara penutup yang sempurna. Rangkaian acara Bersih Desa kali ini berlangsung selama 5 hari, lebih lama dari biasanya. Semua ini adalah bagian dari upaya kita untuk melestarikan budaya dan tradisi desa kita yang kaya," ujarnya.

Pagelaran wayang kulit ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi sarana edukasi budaya, terutama bagi generasi muda yang hadir. Wayang kulit, sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia, menyajikan lebih dari sekadar hiburan; ia juga merupakan media penyampai nilai-nilai luhur. Dengan berakhirnya pagelaran wayang kulit ini, rangkaian acara Bersih Desa Jatikerto tahun ini resmi ditutup, meninggalkan kenangan indah dan harapan untuk terus melestarikan tradisi di masa depan.